PENERAPAN FUNGSI LINEAR PADA PENGARUH PAJAK DAN SUBSIDI
Pajak : Adalah merupakan pungutan yang
ditarik oleh pemerintah terhadap wajib pajak, tanpa mendapatkan balas jasa
secara langsung.
Pajak yang akan dimasukan dalam
menentukan keseimbangan ini adalah pajak per-unit dan pajak prosentase.
Pajak per-unit :
adalah pajak yang dikenakan terhadap suatu
barang tertentu, dimana barang tersebut besarnya ditentukan dalam jumlah uang
yang tetap untuk setiap unit barang yang dihasilkan.
Yang dikenakan pajak disini adalah penawaran ( Produsen ), maka
bentuk fungsinya adalah:
Sebelum ada pajak : S →
P =
f ( Q )
Sesudah ada Pajak : S → Pt =
f ( Q ) + t
Pajak Prosentase:
Adalah pajak yang dikenakan terhadap suatu barang tertentu dimana
pajak tersebut diperhitungkan sebesar prosentase yang tetap dari hasil penerimaannya.
Yang dikenakan pajak disini adalah penawaran ( Produsen ), maka
bentuk fungsinya adalah:
Sebelum ada pajak : S →
P =
f ( Q )
Sesudah ada Pajak : S → Pr =
f ( Q ) ( 1 + r )
SUBSIDI :
Merupakan bantuan
yang diberikan pemerintah kepada produsen
/ supplier terhadap produk yang dihasilkan atau dipasarkannya sehingga
harga yang berlaku dipasar adalah harga yang diinginkan pemerintah yaitu harga
yang lebih rendah dengan jumlah yang dapat dibeli masyarakat lebih besar.
Besarnya subsidi
yang diberikan biasanya tetap untuk setiap unit barang yang dihasilkan atau
dipasarkan.
Yang dikenakan subsidi disini adalah penawaran ( Produsen ), maka
bentuk fungsinya adalah:
Sebelum ada subsidi : S →
P =
f ( Q )
Sesudah ada subsidi : S → Ps =
f ( Q ) - S
GRAFIK FUNGSI DARI PENGARUH PAJAK DAN SUBSIDI
- GRAFIK PENGARUH PAJAK
P
S1
(S sesudah ada pajak)
P1
S (sebelum ada pajak)
P0 E1
E
Q1 Q0 Q
- GRAFIK PENGARUH
SUBSIDI
P
S (S sebelum ada subsidi)
P0 S1
(sesudah ada subsidi)
P1 E
E1
Q0 Q1 Q
Contoh Soal :
Diketahui fungsi permintaan dan
penawaran adalah sebagai berikut :
- Permintaan → P = 16 – 4 Q
Penawaran → P =
5 + Q
Jika terhadap barang tersebut dikenakan pajak per-unit Rp 3,-, pajak
persentase 25 % , dan subsidi Rp 2,- per-unit, maka berapakah titik keseimbangan
sebelum dan sesudah ada pajak, serta gambarkan grafiknya.
- Permintaan → P = 2 Q2 -
7 Q + 10
Penawaran → P = 6 Q
+ 3 Q2 + 8
a.
Jika terhadap barang tersebut
dikenakan pajak sebesar Rp 2 per-unit, maka tentukan keseimbangan sebelum dan
sesudah ada pajak.
b.
Jika terhadap barang tersebut
dikenakan subsidi sebesar Rp 3 per-unit, maka tentukan keseimbangan sebelum dan
sesudah ada subsidi.
c.
Gambarkan grafik dari kedua
soal tersebut.
Cara Menghitung Nilai
Pajak dan Subsidi :
- Pajak per-unit yang ditanggung oleh produsen
Ts
= Po -
f ( S )
Dimana: Po adalah Nilai P eq sebelum ada pajak
F (S) = fungsi supply yang nilai Q diambil
dari nilai Q setelah
ada pajak .
- Total pajak yang ditanggung oleh Produsen
Px = Ts
× Qt
- Pajak per-unit yang ditanggung konsumen
Td = Pt
- Po
- Total Pajak yang ditanggung konsumen
Kx = Td
× Qt
- Besarnya Pajak yang diterima pemerintah
Qt × t →
untuk pajak per-unit
Qt × ( 1 + r
) → untuk pajak posentase
- Besarnya subsidi yang diberikan oleh pemerintah
Gs = S
× Qs
- Besarnya Subsidi yang dinikmati Konsumen
Ks = ( Po
- Ps ) (Qs)
- Besarnya subsidi yang dinikmati Produsen
Ps = Gs
- Ks
Keseimbangan pasar dua
macam Produk :
Formulasi untuk fungsi permintaan dapat ditulis sebagai berikut
Qdx = a0 - a1
Px + a2 Py
Qdy = b0 + b1 Px + b2 Py
Formulasi untuk fungsi peanawaran dapat ditulis sebagai berikut
Qsx = - m0 + m1
Px + m2 Py
Qsy = - n0 + n1
Px + n2
Py
Dimana :
Qdx = Jumlah yang diminta dari produk X
Qdy = Jumlah yang diminta dari produk Y
Qsx = Jumlah yang ditawarkan dari produk X
Qsy = Jumlah yang ditawarkan dari produk Y
P x
= Harga Produk X
P y
= Harga Produk Y
Variable a, b, m dan n adalah konstanta
Contoh soal :
Diketahui fungsi permintaan dan penawaran dari dua macam produk yang
mempunyai hubungan substitusi sebagai berikut :
Qdx = 5
- 2 Px + Py
Qdy = 6
+ Px - Py
Qsx = - 5
+ 4Px - Py
Qsy = - 4 -
Px + 3 Py
Carilah : Harga dan kuantitas dari keseimbangan pasar.
Jawab :
Syarat keseimbangan
pasar Qdx = Qsx atau Qdy
= Qsy
Qdx = 5 –
2 Px +
Py
Qsx = - 5
+ 4 Px – Py -
0 = 10
- 6 Px + 2 Py
Qdy =
6 + Px
- Py
Qsy =
-4 - Px + 3
Py -
0
= 10 + 2 Px – 4 Py
Masukan dalam bentuk persamaan :
0 = 10
- 6 Px + 2 Py →
(X 2) → 0 = 20 - 12
Px + 4 Py
0 = 10 + 2
Px -
4 Py → (X 1) → 0 = 10 + 2
Px -
4 Py +
0 = 30 -
10 Px +
0
10
Px =
30
Px
= 30 / 10 = 3
Maka Py dapat dicari
dari 0 =
10 - 6 Px + 2 Py
-2 Py = -
10 +
6 Px
-2
Py =
- 10 + 6 (3)
Py = - 10
+ 18 → Py
= 4
2
Maka Qx dan Qy dapat dicari
dengan memasukan persamaan sbb :
Qx = 5
- 2 Px + Py
Qx = 5
- 2 (3) + 4 jadi
Qx = 3
Qy = 6
+ Px - Py jadi
Qy = 6
+ 3 - 4 =
5
FUNGSI BIAYA DAN PENERIMAAN
Biaya secara umum terdiri dari :
1.
Biaya Total (Total Cost = TC )
= TFC
+ TVC
2.
Biaya tetap Total (Total Fixed
Cost = TFC ) = TC
- TVC
3.
Biaya Variabel Total (Total
Variabel Cost = TVC ) = TC - TFC
4.
Biaya Tetap rata-rata (Avarage
fixed cost = AFC ) = AFC / Q
5.
Biaya variable rata-rata
(Avarage Variabel cost = AVC ) = AVC / Q
6.
Biaya rata-rata (Avarage Cost =
AC ) =
TC / Q
7.
Biaya Marginal ( Marginal Cost
= MC ) =
∆ TC / ∆ Q
Penerimaan = Revenue, terdiri dari :
1.
Total Revenue (TR) = P
x Q
2.
Avarage Revenue (AR) = TR / Q
= P
3.
Marginal Revenue (MR) = ∆ TR
/ ∆ Q
4.
TR maximum akan berada
pada Q =
-b / 2 a
5.
Profit atau keuntungan = TR
- TC
6.
Break Even Point ( BEP ) akan
terjadi pada saat : TR = TC
Contoh Soal:
1. Diketahui Fungsi
permintaan yang dihadapi oleh seorang produsen monopolis ditunjukan oleh P =
1200 - 2,5 Q
Pertanyaan :
a.
Bagaimanakah persamaan total
penerimaannya
b.
Berapa besarnya total
penerimaan jika barang yang terjual sebanyak 200 unit.
c.
Berapa harga jual per-unit
d.
Hitunglah penerimaan marginal
dari penjualan sebayak 200 unit menjadi 250 unit
e.
Tentukan tingkat penjualan yang
menghasilkan penerimaan total maksimum dan besarnya penerimaan total maksimum
tersebut
f.
Pada tingkat produksi berapa
unit perusahaan ini berada dalam posisi pulang pokok (BEP), jika diketahui TC =
2000 +
100 Q
Soal 2 :
Jika diketahui penerimaan total yang diperoleh suatu perusahaan
adalah sebesar
TR = 20 Q
- 0,10 Q2 sedangkan biaya total yang dikeluarkan adalah sebesar :
TC = 0,25 Q3 – 3 Q2 + 7
Q + 20.
Hitunglah profit perusahaan
ini jika terjual barang sebanyak 10 dan
20 unit.
FUNGSI PRODUKSI
Bentuk fungsi produk total yang non linear pada umumnya berupa
sebuah persamaan kubik yang mempunyai titik belok dan sebuah titik puncak.
Bentuk umum dari fungsi produksi adalah :
Produk Total : P
= f (X)
Produk rata-rata : AP
= P / X
Produk Marginal : MP
= ∆P / ∆X
Secara grafik,
kurve produk total P mencapai puncaknya tepat ketika kurve produk marginal ( MP
=0 ). Sedangkan MP mencapai puncaknya tepat pada posisi titik belok kurva P.
Disamping itu kurva MP memotong kurva AP pada posisi maksimum AP. Hal ini dapat
dilihat pada grafik berikut :
P
P=f (X)
AP
0
X
MP
Contoh soal ;
Fungsi produksi yang dihadapi oleh seorang produsen adalah sebesar ;
P = 9 X2 - X3
Buatlah persamaan produk rata-ratanya, serta hitunglah total
produk dan produk rata-rata tersebut
jika digunakan masukan sebanyak 6 unit. Berapa marginal produknya jika masukan
yang digunakan ditambah 1 unit.
Jawab :
P = 9 X2 - X3
→
AP = P / X
= 9 X - X2
Untuk X = 6 →
P = 9 ( 62 ) - 63 = 108
→ AP
= 9 ( 6 ) - 62
= 18
Untuk X = 7
→ P = 9 (
72 ) - 73 = 98
→
MP = ∆ P /∆ X
= 108 - 98 =
- 10
7
- 6
Kesimpulan ; produk marginal hasilnya negatif, artinya masukan
tambahan yang digunakan justru mengurangi hasil produksi.
PENGARUH PAJAK DAN SUBSIDI
DALAM PENERAPAN FUNGSI
Pajak : Adalah merupakan pungutan yang
ditarik oleh pemerintah terhadap wajib pajak, tanpa mendapatkan balas jasa
secara langsung.
Pajak yang akan dimasukan dalam
menentukan keseimbangan ini adalah pajak per-unit dan pajak prosentase.
Pajak per-unit :
adalah pajak yang dikenakan terhadap suatu
barang tertentu, dimana barang tersebut besarnya ditentukan dalam jumlah uang
yang tetap untuk setiap unit barang yang dihasilkan.
Yang dikenakan pajak disini adalah penawaran ( Produsen ), maka
bentuk fungsinya adalah:
Sebelum ada pajak : S →
P =
f ( Q )
Sesudah ada Pajak : S → Pt =
f ( Q ) + t
Pajak Prosentase:
Adalah pajak yang dikenakan terhadap suatu barang tertentu dimana
pajak tersebut diperhitungkan sebesar prosentase yang tetap dari hasil penerimaannya.
Yang dikenakan pajak disini adalah penawaran ( Produsen ), maka
bentuk fungsinya adalah:
Sebelum ada pajak : S →
P =
f ( Q )
Sesudah ada Pajak : S → Pr =
f ( Q ) ( 1 + r )
SUBSIDI :
Merupakan bantuan
yang diberikan pemerintah kepada produsen
/ supplier terhadap produk yang dihasilkan atau dipasarkannya sehingga
harga yang berlaku dipasar adalah harga yang diinginkan pemerintah yaitu harga
yang lebih rendah dengan jumlah yang dapat dibeli masyarakat lebih besar.
Besarnya subsidi
yang diberikan biasanya tetap untuk setiap unit barang yang dihasilkan atau
dipasarkan.
Yang dikenakan subsidi disini adalah penawaran ( Produsen ), maka
bentuk fungsinya adalah:
Sebelum ada subsidi : S →
P =
f ( Q )
Sesudah ada subsidi : S → Ps =
f ( Q ) - S
GRAFIK FUNGSI DARI PENGARUH PAJAK DAN SUBSIDI
- GRAFIK PENGARUH PAJAK
P
S1
(S sesudah ada pajak)
P1
S (sebelum ada pajak)
P0 E1
E
Q1 Q0 Q
- GRAFIK PENGARUH
SUBSIDI
P
S (S sebelum ada subsidi)
P0 S1
(sesudah ada subsidi)
P1 E
E1
Q0 Q1 Q
Contoh Soal :
Diketahui fungsi permintaan dan
penawaran adalah sebagai berikut :
- Permintaan → P = 16 – 4 Q
Penawaran → P =
5 + Q
Jika terhadap barang tersebut dikenakan pajak per-unit Rp 3,-, pajak
persentase 25 % , dan subsidi Rp 2,- per-unit, maka berapakah titik keseimbangan
sebelum dan sesudah ada pajak, serta gambarkan grafiknya.
- Permintaan → P = 2 Q2 -
7 Q + 10
Penawaran → P = 6 Q
+ 3 Q2 + 8
d.
Jika terhadap barang tersebut
dikenakan pajak sebesar Rp 2 per-unit, maka tentukan keseimbangan sebelum dan
sesudah ada pajak.
e.
Jika terhadap barang tersebut
dikenakan subsidi sebesar Rp 3 per-unit, maka tentukan keseimbangan sebelum dan
sesudah ada subsidi.
f.
Gambarkan grafik dari kedua
soal tersebut.
Cara Menghitung Nilai
Pajak dan Subsidi :
- Pajak per-unit yang ditanggung oleh produsen
Ts
= Po -
f ( S )
Dimana: Po adalah Nilai P eq sebelum ada pajak
F (S) = fungsi supply yang nilai Q diambil
dari nilai Q setelah
ada pajak .
- Total pajak yang ditanggung oleh Produsen
Px = Ts
× Qt
- Pajak per-unit yang ditanggung konsumen
Td = Pt
- Po
- Total Pajak yang ditanggung konsumen
Kx = Td
× Qt
- Besarnya Pajak yang diterima pemerintah
Qt × t →
untuk pajak per-unit
Qt × ( 1 + r
) → untuk pajak posentase
- Besarnya subsidi yang diberikan oleh pemerintah
Gs = S
× Qs
- Besarnya Subsidi yang dinikmati Konsumen
Ks = ( Po
- Ps ) (Qs)
- Besarnya subsidi yang dinikmati Produsen
Ps = Gs
- Ks
Keseimbangan pasar dua
macam Produk :
Formulasi untuk fungsi permintaan dapat ditulis sebagai berikut
Qdx = a0 - a1
Px + a2 Py
Qdy = b0 + b1 Px + b2 Py
Formulasi untuk fungsi peanawaran dapat ditulis sebagai berikut
Qsx = - m0 + m1
Px + m2 Py
Qsy = - n0 + n1
Px + n2
Py
Dimana :
Qdx = Jumlah yang diminta dari produk X
Qdy = Jumlah yang diminta dari produk Y
Qsx = Jumlah yang ditawarkan dari produk X
Qsy = Jumlah yang ditawarkan dari produk Y
P x
= Harga Produk X
P y
= Harga Produk Y
Variable a, b, m dan n adalah konstanta
Contoh soal :
Diketahui fungsi permintaan dan penawaran dari dua macam produk yang
mempunyai hubungan substitusi sebagai berikut :
Qdx = 5
- 2 Px + Py
Qdy = 6
+ Px - Py
Qsx = - 5
+ 4Px - Py
Qsy = - 4 -
Px + 3 Py
Carilah : Harga dan kuantitas dari keseimbangan pasar.
Jawab :
Syarat keseimbangan
pasar Qdx = Qsx atau Qdy
= Qsy
Qdx = 5 –
2 Px +
Py
Qsx = - 5
+ 4 Px – Py -
0 = 10
- 6 Px + 2 Py
Qdy =
6 + Px
- Py
Qsy =
-4 - Px + 3
Py -
0
= 10 + 2 Px – 4 Py
Masukan dalam bentuk persamaan :
0 = 10
- 6 Px + 2 Py →
(X 2) → 0 = 20 - 12
Px + 4 Py
0 = 10 + 2
Px -
4 Py → (X 1) → 0 = 10 + 2
Px -
4 Py +
0 = 30 -
10 Px +
0
10
Px =
30
Px
= 30 / 10 = 3
Maka Py dapat dicari
dari 0 =
10 - 6 Px + 2 Py
-2 Py = -
10 +
6 Px
-2
Py =
- 10 + 6 (3)
Py = - 10
+ 18 → Py
= 4
2
Maka Qx dan Qy dapat dicari
dengan memasukan persamaan sbb :
Qx = 5
- 2 Px + Py
Qx = 5
- 2 (3) + 4 jadi
Qx = 3
Qy = 6
+ Px - Py jadi
Qy = 6
+ 3 - 4 =
5
FUNGSI BIAYA DAN PENERIMAAN
Biaya secara umum terdiri dari :
8.
Biaya Total (Total Cost = TC )
= TFC
+ TVC
9.
Biaya tetap Total (Total Fixed
Cost = TFC ) = TC
- TVC
10.
Biaya Variabel Total (Total
Variabel Cost = TVC ) = TC - TFC
11.
Biaya Tetap rata-rata (Avarage
fixed cost = AFC ) = AFC / Q
12.
Biaya variable rata-rata
(Avarage Variabel cost = AVC ) = AVC / Q
13.
Biaya rata-rata (Avarage Cost =
AC ) =
TC / Q
14.
Biaya Marginal ( Marginal Cost
= MC ) =
∆ TC / ∆ Q
Penerimaan = Revenue, terdiri dari :
7.
Total Revenue (TR) = P
x Q
8.
Avarage Revenue (AR) = TR / Q
= P
9.
Marginal Revenue (MR) = ∆ TR
/ ∆ Q
10.
TR maximum akan berada
pada Q =
-b / 2 a
11.
Profit atau keuntungan = TR
- TC
12.
Break Even Point ( BEP ) akan
terjadi pada saat : TR = TC
Contoh Soal:
1. Diketahui Fungsi
permintaan yang dihadapi oleh seorang produsen monopolis ditunjukan oleh P =
1200 - 2,5 Q
Pertanyaan :
g.
Bagaimanakah persamaan total
penerimaannya
h.
Berapa besarnya total
penerimaan jika barang yang terjual sebanyak 200 unit.
i.
Berapa harga jual per-unit
j.
Hitunglah penerimaan marginal
dari penjualan sebayak 200 unit menjadi 250 unit
k.
Tentukan tingkat penjualan yang
menghasilkan penerimaan total maksimum dan besarnya penerimaan total maksimum
tersebut
l.
Pada tingkat produksi berapa
unit perusahaan ini berada dalam posisi pulang pokok (BEP), jika diketahui TC =
2000 +
100 Q
Soal 2 :
Jika diketahui penerimaan total yang diperoleh suatu perusahaan
adalah sebesar
TR = 20 Q
- 0,10 Q2 sedangkan biaya total yang dikeluarkan adalah sebesar :
TC = 0,25 Q3 – 3 Q2 + 7
Q + 20.
Hitunglah profit perusahaan
ini jika terjual barang sebanyak 10 dan
20 unit.
FUNGSI PRODUKSI
Bentuk fungsi produk total yang non linear pada umumnya berupa
sebuah persamaan kubik yang mempunyai titik belok dan sebuah titik puncak.
Bentuk umum dari fungsi produksi adalah :
Produk Total : P
= f (X)
Produk rata-rata : AP
= P / X
Produk Marginal : MP
= ∆P / ∆X
Secara grafik,
kurve produk total P mencapai puncaknya tepat ketika kurve produk marginal ( MP
=0 ). Sedangkan MP mencapai puncaknya tepat pada posisi titik belok kurva P.
Disamping itu kurva MP memotong kurva AP pada posisi maksimum AP. Hal ini dapat
dilihat pada grafik berikut :
P
P=f (X)
AP
0
X
MP
Contoh soal ;
Fungsi produksi yang dihadapi oleh seorang produsen adalah sebesar ;
P = 9 X2 - X3
Buatlah persamaan produk rata-ratanya, serta hitunglah total
produk dan produk rata-rata tersebut
jika digunakan masukan sebanyak 6 unit. Berapa marginal produknya jika masukan
yang digunakan ditambah 1 unit.
Jawab :
P = 9 X2 - X3
→
AP = P / X
= 9 X - X2
Untuk X = 6 →
P = 9 ( 62 ) - 63 = 108
→ AP
= 9 ( 6 ) - 62
= 18
Untuk X = 7
→ P = 9 (
72 ) - 73 = 98
→
MP = ∆ P /∆ X
= 108 - 98 =
- 10
7
- 6
Kesimpulan ; produk marginal hasilnya negatif, artinya masukan
tambahan yang digunakan justru mengurangi hasil produksi.
first time visitor to your blog I am very impressed.
BalasHapusEconomics :)